Apakah glucosamin itu ?
Glucosamin (C6H13NO5) merupakan gula amino dan prekursor penting dalam sintesis biokimia dari protein glikosilasi dan lemak. Glucosamin ditemukan sebagai komponen utama dari rangka luar krustasea, artropoda, dan cendawan. Glucosamin merupakan salah satu monosakarida yang banyak dijumpai. Dalam industri, glucosamin diproduksi dengan cara hidrolisis rangka luar krustasea.
Glucosamin ditemukan secara alami dalam tubuh, yang tersusun dari glukosa
dan asam amino glutamin. Glucosamin diperlukan untuk menghasilkan glycosaminoglycan,
yang penting dalam pembentukan dan perbaikan tulang dan jaringan tubuh lainnya.
Produksi glucosamin akan menurun seiring dengan pertambahan usia.
Sumber makanan yang mengandung glucosamin
Glucosamin diidentifikasi pertama kali oleh Dr. Georg Ledderhose pada tahun 1876, tapi struktur stereokimia baru ditemukan oleh Walter Haworth pada tahun 1939. Glucosamin biasanya tersedia sebagai suplemen kesehatan. Suplemen glucosamin diproduksi di laboratorium dari chitin, yang ditemukan di kulit udang, kepiting, lobster, dan hewan laut lainnya.
Sebagai suplemen, glucosamin sering digabungkan dengan chondroitin sulfat, yang
secara alami ditemukan dalam tulang rawan. Chondroitin memberikan elastisitas
tulang rawan dan mencegah kerusakan tulang rawan. Selain itu, suplemen
glucosamin juga kadang dikombinasikan dengan methylsulfonylmethane, atau MSM
untuk kinerja yang lebih optimal.
Fungsi glucosamin dalam tubuh
Fungsi dari glucosamin di dalam tubuh adalah untuk memproduksi proteoglikan dan glikosaminogen yang berfungsi untuk membentuk cairan sinovial. Cairan ini berfungsi sebagai pelumas bagi tulang rawan sehingga pergerakan tulang menjadi lebih baik. Kekurangan cairan sinovial dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada sendi berupa osteoarthritis, yaitu penyakit radang pada sendi yang ditandai oleh adanya kelainan pada kartilago (tulang rawan) sendi dan tulang di sekitarnya.
Produksi glucosamin ini akan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya
usia sehingga tubuh pun mengalami kekurangan glucosamin. Hal ini mengakibatkan
terganggunya produksi cairan sinovial yang dapat berakibat pada kerusakan tulang
rawan pada sendi.
Gunakan glucosamin sesuai anjuran
Mengenai efek samping ataupun kondisi kelebihan asupan glucosamin ini, menurut sebagian besar penelitian, ditemukan bahwa penggunaan glucosamin dapat ditoleransi dengan baik. Pada beberapa orang bisa terjadi gejala seperti mengantuk, sakit kepala, insomnia, dan beberapa gangguan pencernaan seperti mual atau diare. Namun demikian, berbagai studi klinis telah membuktikan bahwa glucosamin aman untuk dikonsumsi selama konsumsi suplemen glucosamin sesuai dengan dosis anjuran.
Untuk itu, sebaiknya bagi Anda yang akan mengkonsumsi suplemen glucosamin
sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter atau ahli kesehatan lainnya
jika Anda memiliki kondisi medis tertentu ataupun sedang menjalani pengobatan
tertentu. (duniafitnes)
BACA JUGA :
No comments:
Post a Comment